Ketika kubuka pintu itu.. Nampak sesosok tubuh terbaring tak berdaya
Seperti tertidur lelap..
Diselimuti oleh isak tangis yang tak kunjung henti
Sejak hari kemarin...
Wajah-wajah kuyu dan lelah terbersit jauh dari keceriaan
Ruangan dipenuhi oleh suara doa dan dzikir
Ajaib... dzikir pun terlontar dari tubuh yang terbaring
Ya Allah... Ya Allah... Ya Allah.. Ya Allah...!!!
Hanya itu yang mungkin dapat diucapkannya..
Sebuah keajaiban yang tidak dapat diterjemahkan oleh ilmu kedokteran
Terus....terus... dan terus seolah tiada henti
Hingga satu titik penentuan..
Tanpa berkata sepatah kata aku menghampiri sosok yang terbaring
Ku bersujud... ku peluk dan kuciumi
Sambil tak henti-hentinya kubisikan permohonan maafku
Memohonkan kesembuhan beliau padaNYA
Kulihat beliau meneteskan air matanya
Tak terasa air mataku menetes perlahan
Menetes.. jatuh diatas dahi beliau..
"Ya.. Allah.. tolong berikan kesembuhan untuk ayahku...
Jangan Kau siksa.. ku tak kuasa melihatnya Ya Allah.."
2 jam ku peluk dia... 2 jam beliau berdzikir...
Suara Doa dan Dzikir terus bergema di kamar ini
Semua berharap beliau membuka mata..
Beliau sadar dari tidurnya yang sudah 36 jam
Kulihat tarikan nafasnya semakin berat...
Semakin perlahan...
Apakah ini yang dinamakan Sakaratul Maut?
Ku hampiri... ku peluk dan kuciumi
Dan sekali lagi kubersujud memohon maaf
Maafkan aku yang telah menyusahkanmu sejak kecil
Maafkan aku yang belum bisa membalas semua kebaikanmu
Maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu
Maafkan aku tidak bisa memberikan yang terbaik untukmu...
Ku bisikan terus ditelinganya tanpa henti
Doa dan Ayat-ayat suci Allah..
Kuberusaha membimbingnya dengan dzikir
Agar terus mengingat Allah dan Rosulnya
Tiba-tiba diluar hujan sangat deras diiring petir yang menggelegar
Seaakn alam ini ikut menangis...
Saat kubisikan doa tiba-tiba nafasnya terhenti..
Air matanya membasahi kelopak matanya..
Ku goyangkan tubuhnya..
Nafasnya pun kembali berhembus..
1 menit kemudian terulang kembali
Nafasnya berhenti.. dan kugoyangkan..
Kembali berhembus....
Kurang dari 1 menit.. kembali nafasnya berhenti
Dan........ berhenti untuk selama-lamanya..
Dokter berkata.. "masih ada.. terus bimbing dengan doa!"
Memang.. kuperhatikan detak nadi masih terdengar
Semakin perlahan... pelan... pelan...
Dan.. 15 menit... semakin tersendat detak nadinya..
Rabu 06 Desember 2006 pukul 13.41...
Innalillahi Waina Ilaihi Rojiun...
Suara tersebut menghantam kepalaku...
Suara tangisan histeris memekakan telingaku...
Hujan dan petir semakin deras.. seakan menyambut kepulangnya..
Takdir yang telah digariskan Ilahi sepertinya telah sampai pada saatnya
Beliau kembali ke pangkuannya dengan bekal keimanan dan kesolehannya
Ikhlas.. yang harus kuperbuat saat itu hingga nanti...
Maafkan aku... ayah maafkan semua kesalahanku
Ya Allah... berikan ayahanda kami tempat yang sesuai
Berikan beliau satu tempat yang baik di surga
Berikan beliau kenikmatan dipangkuanMu Ya Allah...